Analisislah dan Jawab pertanyaan berikut dengan tepat. Kerjakan soal ini pada kamis 15 desember 2011, dan posting jawaban pada komen blog mulai pukul 08.00-12.00 WIB. (posting yg tidak sesuai jadwal tercantum akan diabaikan). Posting cukup sekali, dan selanjutnya jawaban akan di approve oleh admin blog. Semoga sukses 

  1. Berdasarkan pengamatan mikroskop, ditemukan beberapa jaringan diantaranya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan endodermis. Tentukan organ tumbuhan yang diamati dan beri alasannya!
  2. Seorang memegang gelas berisi air panas. Dia akan segera melepaskannya karena merasakan jarinya kepanasan. Jaringan apakah yang mengakibatkan orang tersebut bereaksi terhadap rangsang panas pada peristiwa tersebut? dan apa fungsi jaringan tersebut?
  3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda, mengapa demikian?, empulur juga akan hilang sejalan dengan pertumbuhan dan penambahan diameter batangnya. Analisislah mengapa hal tersebut terjadi!
  4. Jelaskan beberapa teknik yang digunakan dalam kultur jaringan?

About JavAurora

JavAurora is a blog that I created, Ericka Darmawan. I work as a lecturer at Tidar University, a State University in the City of Magelang. I completed my doctorate (Dr.) at State University of Malang (Universitas Negeri Malang/UM) in the field of Biology education. My research revolves around developing learning models, Ecological education, and Disaster Mitigation learning. Should you want to know further information on my academic works, please visit https://scholar.google.co.id/citations?user=Yk53JMsAAAAJ&hl=en&authuser=1

35 responses »

  1. asti anggraini says:

    pak. nilai saya 76 kalo ikut remidi nilainya bisa naik 80 kaga?

  2. FITRIAH / 21 says:

    1a. Jaringan epidermis: dapat kita amati pada daun, karena adanya stomata atau trikoma yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    1b. Jaringan parenkim: dapat kita lihat pada daun, yaitu pada palisade atau tempat fotosintesis berlangsung
    1c. Jaringan pengangkut: dapat kita lihat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis
    1d. Jaringan endodermis: dapat kita lihat dengan mengamati pada akar. Karena, jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping

    2. Jaringan syaraf. Jaringan ini memiliki sel saraf yang berfungsi
    a. merespon perubahan lingkungan (iritabilitas),
    b. membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas),
    c. bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar

    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan. Empulur yang berupa jaringan lunak, lama kelamaan akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras. Jadi empulur tidak menghilang, tetapi jaringan parenkim tersebut menjadi jaringan sklerenkim yang sudah tidak aktif membelah.

    4.
    1) Pembuatan media : komposisi media, media yang digunakan, merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai. Selain itu media juga harus disterilkan
    2) Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan (biasanya tunas)
    3) Sterilisasi : segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
    4) Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    5) Pengakaran : proses dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    6) Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup

  3. Galang Dienul Listanto / 22 says:

    1. menurut saya organ yang diamati adalah akar..karena jaringan” yg d sebutkan seperti jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut,
    dan jaringan endodermis smua terletak pada akar..
    2. jaringan yang d maksut adalah jaringan saraf..Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang
    (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf
    hanya dimiliki hewan dan manusia..
    3. karena empulur merupakan jaringan termuda kayu yg letaknya d bagian terdlm dr btang tmbhan..empulur yg awalnya d tengah akan trs bergeser k pinggir, jd lama” empulur menghilang dan akn menjadi kulit luar batang..
    4. Teknik kultur jaringan memanfaatkan
    prinsip perbanyakan tumbuhan
    secara vegetatif. Berbeda dari teknik
    perbanyakan tumbuhan secara
    konvensional, teknik kultur jaringan
    dilakukan dalam kondisi aseptik di
    dalam botol kultur dengan medium
    dan kondisi tertentu.Karena itu
    teknik ini sering kali disebut kultur in
    vitro. Dikatakan in vitro ( bahasa Latin ),
    karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teori dasar dari
    kultur in vitro ini adalah Totipotensi.
    Teori ini mempercayai bahwa setiap
    bagian tanaman dapat berkembang
    biak karena seluruh bagian tanaman
    terdiri atas jaringan-jaringan hidup.
    Oleh karena itu, semua organisme
    baru yang berhasil ditumbuhkan akan
    memiliki sifat yang sama persis
    dengan induknya.

    galang / 22 / XI IPA 4

  4. asti anggraini (XI IPA 4/11) says:

    1. Organ tumbuhan yang mungkin di amati adalah akar atau batang.
    (*) Susunan Akar Tumbuhan
    1. Epidermis
    2. Korteks (korteks bagian luar disusun sel-sel parenkim sedang bagian dalam disebut endodermis)
    3. Stele (pada jaringan ini terdapat berkas vaskuler yaitu pembuluh pengangkut atau fasis)
    4. empulur (merupakan jaringan parenkim)

    (*)Susunan Batang Tumbuhan
    1. Epidermis
    2. Korteks (Korteks luar tersusun dari sel-sel parenkim dan kolenkim (pada dikotil) atau tersusun dari sel-sel sklerenkim (pada monokotil). Sedang korteks dalam biasanya disebut endodermis)
    4. Stele (terdapat xylem dan floem didalamnya (jaringan pengangkut))

    2. Jaringan yang bekerja pada perisriwa tersebut adalah jaringan saraf. Jaringan saraf merupakan jaringan yang beperan untuk mengirimkan sinyal-sinyal keseluruh tubuh.

    3. Disebabkan karena empulur mengalami degradasi sehingga menghilang dan menciptakan ruang kosong di tengah kayu.

    4. Teknik-teknik pada kultur jaringan :
    (*)Inisiasi
    adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

    (*)Sterilisasi
    adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

    (*)Multiplikasi
    adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

    (*)Pengakaran
    adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

    (*)Aklimatisasi
    adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

  5. 1. Organ tumbuhan tersebut yaitu akar. Karena di akar terdapat jaringan epidermis (jaringan paling luar sebagai pelindung akar yaitu trikomata/rambut-rambut). Jaringan parenkim juga ada di akar, berfungsi sebagai penyusun akar. Jaringan pengangkut di akar juga ada, yaitu xylem (berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun). Jaringan endodermis juga terdapat pada akar dan merupakan batas terdalam lapisan korteks (terdiri sel-sel endodermis mengalami penebalan dari lignin atau suberin, yang bersifat impermiabel. Penebalan dinding sel tersebut tampak seperti pita yang mengililingi dinding sel dan disebut pita kapsari.)
    2. Yaitu jaringan saraf. Fungsi jaringan ini, yaitu ;
    a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
    c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.
    3. Karena empulur merupakan jaringan termuda kayu, letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan. Empulur yang awalnya di tengah akan terus bergeser ke pinggir (mengikuti pertumbuhan pohon), jadi lama-kelamaan empulur menghilang dan akan menjadi kulit luar batang. Pada perkembangan akhir, empulur berupa jaringan lunak, jaringan yang mengandung pati (seperti pada rumbia atau pohon sagu), atau ruang kosong (seperti pada rumput atau bambu). Serbuk yang ditemukan di bagian dalam rongga bambu adalah sisa-sisa dari sel yang kemudian terisi udara.
    4. Teknik in vitro.
    Dikatakan in vitro (di dalam kaca) yang berarti jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.
    Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.
    Mohammad Mazwan Wibisono (XI IPA 4/28)

  6. 1a. Jaringan epidermis: dapat kita amati pada daun, karena adanya stomata atau trikoma yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    1b. Jaringan parenkim: dapat kita lihat pada daun, yaitu pada palisade atau tempat fotosintesis berlangsung
    1c. Jaringan pengangkut: dapat kita lihat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis
    1d. Jaringan endodermis: dapat kita lihat dengan mengamati pada akar. Karena, jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping

    2. Jaringan syaraf. Jaringan ini memiliki sel saraf yang berfungsi
    a. merespon perubahan lingkungan (iritabilitas),
    b. membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas),
    c. bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar

    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan. Empulur yang berupa jaringan lunak, lama kelamaan akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras. Jadi empulur tidak menghilang, tetapi jaringan parenkim tersebut menjadi jaringan sklerenkim yang sudah tidak aktif membelah.

    4.
    1) Pembuatan media : komposisi media, media yang digunakan, merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai. Selain itu media juga harus disterilkan
    2) Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan (biasanya tunas)
    3) Sterilisasi : segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
    4) Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    5) Pengakaran : proses dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    6) Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup

    maaf pak ngepost dobel. tadi ada: Belum Ada Tanggapan to “Remidial Question XI IPA 4”

  7. 1. akar, karena pada pakar struktur jaringan yang menyusun adalah jaringan epiderimis, jar endodermis, jaringan korteks yang terdiri dari parenkim kolenkim dan sklerenkim, perikambium, xylem , floem, kambium dan empelur
    2. Jaringan syaraf, karena fungsinya adalah menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) .
    3. Karena empelurvmerupakan jaringan termuda kayu yang letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan. empelur yang awalnya di tengah akan terus bergeser ke pinggir, jadi lama kelamaan empelur tersebut akan menghilang dan akan menjadi kulit luar batang.
    4. Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbannyakan tumbuhan secara vegetatif. berbada dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. teori dasarnya adalah totipotensi yang mempercayai bahawa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena sel bagian tanaman terdiri atas jaringan jaringan hidup . oleh karena itu semua organisme baru yang berhasil tumbuh akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

  8. 1. batang, karena batang mempunyai jaringan epidermis, parenkim,pengangkut, dan endodermis

    2. Jaringan syaraf
    fungsi: Meresponperubahan lingkungan (iritabilitas) , membawa impuls saraf ke pusat saraf, bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan.

    3. empulur adalah jaringan kayu yang masih muda terdapat di bagian terdalam dari batang tumbuhan .
    seiring dengan bertambahnya diameter dan umur tumbuhan empulur akan menghilang, karena empulur yang awalnya berada ditengah akan semakin menepi karena bertambahnya diameter. kemudian empulur akan menghilang.

    4. Teknik in vitro (didalam kaca) karena jaringan tersebut dibiakkan didalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. teknik ini digunakan untuk menumbuhkan organ.jaringan,dan sel-sel tanaman agar menjadi tanaman lengkap.

  9. Ade Ayu Ramadhini says:

    Ade Ayu (03)

    1a. Jaringan epidermis: ada di daun, karena adanya stomata atau trikomata yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    b. Jaringan parenkim: ada di daun yaitu pada palisade atau pada tempat fotosintesis berlangsung.
    c. Jaringan pengangkut: ada di akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis.
    d. Jaringan endodermis: ada di akar karena jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping.

    2. Jaringan syaraf,karena jaringan ini berfungsi untuk membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas), merespon perubahan lingkungan, dan bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah.

    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Ketika bertambah dewasa, Empulur yang berupa jaringan lunak, lama-lama akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras. Jadi empulur tidak menghilang, tetapi jaringan parenkim tersebut menjadi jaringan sklerenkim yang sudah tidak aktif membelah.

    4. 1) Pembuatan media : Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Selain itu media juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf
    2) Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian yang biasa digunakan adalah tunas.
    3) Sterilisasi : segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
    4) Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    5) Pengakaran : proses dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    6) Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.

  10. agharid says:

    Agharid Chendrawati Rizkia
    XI IPA4/O4

    1. Jaringan epidermis: terdapat pada daun, pada jaringan ini terdapat stomata dan trikomayang dapat kita amati

    Jaringan pengangkut: terdapat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis. Dengan mengamati jaringan ini kita dapat mengetahui bagaimana susunan xylem dan floem

    Jaringan parenkim: terdapat pada daun, pada palisade (tempat fotosintesis berlangsung)

    Jaringan endodermis: terdapat pada akar.

    2. Jaringan syaraf. Jaringan ini memiliki sel saraf yang berfungsi merespon rangsangan dari luar, membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas), dan bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang dengan menimbulkan gerak menghindar
    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda, karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim yang terdiri dari sel mati sehingga tidak aktif membelah.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan, empulur yang berupa jaringan lunak berubah menjadi jaringan yang keras.
    4. Pembuatan media  komposisi media, media yang digunakan, merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai. Selain itu media juga harus disterilkan
    Inisiasi  pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan (biasanya tunas)
    Sterilisasi  segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
    Multiplikasi  kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    Pengakaran  fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    Aklimatisasi kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup

  11. A.A. intan p (xi ipa 4/ 01) says:

    1a. Jaringan epidermis: dapat kita amati pada daun, karena adanya stomata atau trikoma yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    1b. Jaringan parenkim: dapat kita lihat pada daun, yaitu pada palisade atau tempat fotosintesis berlangsung
    1c. Jaringan pengangkut: dapat kita lihat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis
    1d. Jaringan endodermis: dapat kita lihat dengan mengamati pada akar. Karena, jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping

    2. Jaringan syaraf. Jaringan ini memiliki sel saraf yang berfungsi merespon perubahan lingkungan (iritabilitas), membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas), dan bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar

    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan. Empulur yang berupa jaringan lunak, lama kelamaan akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras. Jadi empulur tidak menghilang, tetapi jaringan parenkim tersebut menjadi jaringan sklerenkim yang sudah tidak aktif membelah.

    4.
    1) Pembuatan media : komposisi media, media yang digunakan, merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai. Selain itu media juga harus disterilkan

    2) Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

    3) Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

    4) Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

    5)Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

    6)Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

  12. Masfufahtut thohuroh says:

    1. Jaringan akar karena jaringan akar akan selalu membelah ehingga menyebabkan akar akan slalu memanjang. Di jaringan ini juga mempunyai jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan epidermis.
    2. Jaringan saraf yang mempunyai fungsi menghantarkan impuls dari rangsangan yang kemudian diteruskan ke otak yang kemudian otak memproses informasi sehingga kita bisa merasakan dan mengeluarkan gerak refleks (gerak spontan)
    3. Empulur yang tersusun dari sel2 paenkima yg lunak pada jaringan tumbuhan yang aktif membelah yg menyebabkan diameter tumbuhan bertambah besar dan penurunan fungsi jaringan empulur seiring dengan pertumumbuhan tumbuhan (semakin tua maka empulur akan ikut menurun produktivitasnya sehingga tidak menyebabkan pertambahan diameter tumbuhan)
    4. A. Kultur in vitro : dengan menggunakan teori totipotensi dengan perbanyakan tunas, embriogenesis somatik dan pembentukan kalus
    B. Menggunakan media gel atau agar2
    C. Penambahan hormon tumbuhan pada jaringan parenkim

  13. aida nur laili says:

    1. Organ yang dimaksud adalah akar karena pada akar terdapat jaringan epidermis, korteks (parenkim, sklerenkim, kolenkim), stele (terdapat berkas pengangkut).

    sedangkan pada batang hanya terdapat lapisan epidermis, korteks dan stele.

    Pada daun tersusun dari epidermis, mesofil, jaringan pengangkut dan jaringan sekretori.

    2. Jaringan saraf, karena jaringan saraf peka terhadap panas, dingin atau rangsang yang lain. Sedangkan fungsi jaringan saraf adalah untuk menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain.

    3. Karena empulur termasuk jaringan lunak yang mudah dan dan dapat kita temui pada tumbuhan yang masih muda.

    Empulur akan hilang sejalan dengan pertumbuhan batang empulur itu terdapat di dalam batang dan kalau batangnya tumbuh dan semakin keras maka empulurnya hilang dan ada di dalam kayu tersebut sebagai noktah tahun.

    4. Teknik yang digunakan dalam kultur jaringan adalah teknik in vitro yaitu teknik perbanyakan dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teknik ini berdasar dari teori totipotensi.

    Aida Nur Laili (XIA4 / 06)

  14. aida nur laili says:

    1. Organ yang dimaksud adalah akar karena pada akar terdapat jaringan epidermis, korteks (parenkim, sklerenkim, kolenkim), stele (terdapat berkas pengangkut).

    sedangkan pada batang hanya terdapat lapisan epidermis, korteks dan stele.

    Pada daun tersusun dari epidermis, mesofil, jaringan pengangkut dan jaringan sekretori.

    2. Jaringan saraf, karena jaringan saraf peka terhadap panas, dingin atau rangsang yang lain. Sedangkan fungsi jaringan saraf adalah untuk menanggapi rangsang dan meneruskan rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain.

    3. Karena empulur termasuk jaringan lunak yang mudah dan dan dapat kita temui pada tumbuhan yang masih muda.

    Empulur akan hilang sejalan dengan pertumbuhan batang empulur itu terdapat di dalam batang dan kalau batangnya tumbuh dan semakin keras maka empulurnya hilang dan ada di dalam kayu tersebut sebagai noktah tahun.

    4. Teknik yang digunakan dalam kultur jaringan adalah teknik in vitro yaitu teknik perbanyakan dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teknik ini berdasar dari teori totipotensi.

  15. amilia nurcahyaning says:

    1) #Adanya stomata, trikoma, sel kersik serta velamen pada jaringan epidermis. Pada jaringan ini berfungsi sebagai pelindung untuk jaringan di dalamnya. Namun yang trpenting sebagai tempat masuk serta keluarnya O2 serta CO2. Juga terdapat jaringan gabus sebagai pengganti jaringan epidermis yang rusak dan dibedakan atas eksodermis, endodermis, dan peridermis.
    #Pada jaringan parenkim bisa dilihat jaringan palisade dan jaringan parenkim spons, yang fungsinya masing-masing tempat fotosintesis dan penyimpanan hasil fotosintesis.
    #Jaringan pengangkut yang terpenting adalah xylem dan floem yang terdapat pada batang tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki perbedaan pada cincin lingkaran xylem dan floem.
    #Dan di jaringan endodermis atau jaringan paling dalam bisa terlihat pita kaspari, stele, perisikel, dan korteks yang saling berdekatan, sehingga saat melakukan pengamatan melalui mikroskop organ serta jaringan tumbuhan ini bisa terlihat

    2) Jaringan yang menyebabkan refleks tersebut adalah jaringan saraf yang terdapat pada lapisan kulit manusia tepatnya di jaringan dermis kulit. Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Jaringan saraf memiliki fungsi sebagai penghantar impuls-impuls yang diterima saraf lalu menghantarkan ke otak selanjutnya akan terbentuk suatu gerak rangsang.

    3) Karena empulur berkembang untuk melanjutkan proses pertumbuhan pada tanaman namun akan rusak seiring bertambahnya usia tanaman tersebut biasanya terjadi di daerah ruas. Empulur tersusun dari sel-sel parenkim yang mengandung banyak kloroplas. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Pada jari-jari empulur mempengaruhi pertambahan besar diameter tumbuhan lalu membentuk garis-garis halus lingkaran tahun.

    4) Kultur jaringan/In Vitro adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
    #Teknik kultur jaringan melalui variasi somaklonal. Perbaikan tanaman melalui variasi somaklonal dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain melalui kultur jaringan dan radiasi. Variasi somaklonal melalui kultur jaringan umumnya terjadi pada kultur kalus akibat pengaruh media kultur, sedangkan variasi somaklonal melalui radiasi dapat dilakukan secara fisik dengan menggunakan sinar gamma atau secara kimiawi.
    Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
    1) Pembuatan media
    2) Inisiasi
    3) Sterilisasi
    4) Multiplikasi
    5) Pengakaran
    6) Aklimatisasi

  16. Nabiel /30 says:

    1. – Jaringan epidermis: dapat kita amati pada daun, karena adanya stomata atau trikoma yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    -Jaringan parenkim: dapat kita lihat pada daun, yaitu pada palisade atau tempat fotosintesis berlangsung
    – Jaringan pengangkut: dapat kita lihat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis
    – Jaringan endodermis: dapat kita lihat dengan mengamati pada akar. Karena, jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping

    2. Jaringan syaraf. Jaringan ini memiliki sel saraf yang berfungsi
    -. merespon perubahan lingkungan (iritabilitas),
    -. membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas),
    -. bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar

    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan. Empulur yang berupa jaringan lunak, lama kelamaan akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras. Jadi empulur tidak menghilang, tetapi jaringan parenkim tersebut menjadi jaringan sklerenkim yang sudah tidak aktif membelah.

    4.
    1) Pembuatan media : komposisi media, media yang digunakan, merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai. Selain itu media juga harus disterilkan
    2) Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan (biasanya tunas)
    3) Sterilisasi : segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
    4) Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    5) Pengakaran : proses dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    6) Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup

  17. Julian adi says:

    1. organ yang diamati ialah Daun. JARINGAN EPIDERMIS adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas 02 dan co2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).

    JARINGAN PARENKIM (DASAR)
    · Jaringan parenkim merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.
    Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)
    BERKAS PENGANGKUT
    · Merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
    · Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
    Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

    JARINGAN PENGUAT
    · Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
    · Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
    Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

    2. kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause.

    3. Jaringan empulur muda biasanya berwarna putih atau coklat pucat, dan menjadi gelap seiring dengan bertambah dewasanya jaringan. Pada perkembangan akhir, empulur berupa jaringan lunak, jaringan yang mengandung pati (seperti pada rumbia atau pohon sagu), atau ruang kosong (seperti pada rumput atau bambu). Serbuk yang ditemukan di bagian dalam rongga bambu adalah sisa-sisa dari sel yang kemudian terisi udara. jadi empulur akan berubah warna nya yang awalnya putih menjadi hitam mungkin ini yang menyebabkan empulur seolah olah hilang.

    4. melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus. Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan.Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. ngan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Conjaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

    Julian Adi Pristiawan
    XI Ipa 4 / 24

  18. Achmad Kurniawan Z says:

    1. Organnya yaitu akar. Di akar terdapat jaringan epidermis (jaringan paling luar sebagai pelindung akar yaitu trikomata/rambut-rambut). Jar. Parenkim juga ada, berfungsi sebagai penyusun akar. Jaringan pengangkut di akar juga ada, yaitu xylem (berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun). Jaringan endodermis terdapat pada akar dan merupakan batas terdalam lapisan korteks.

    2. Jaringan ini yaitu jaringan saraf. Fungsi jaringan ini, yaitu ;
    a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
    c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

    3. Karena empulur merupakan jaringan termuda kayu, letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan. Empulur yang awalnya di tengah akan terus bergeser ke pinggir (mengikuti pertumbuhan pohon), jadi kalau tumbuhan sudah tua empulur menghilang dan akan menjadi kulit luar batang.

    4. salah satunya yaitu teknik in vitro.
    Dikatakan in vitro yang berarti jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.
    Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.

  19. Muhammad Iqbal says:

    1. Akar, karena jaringan endodermis hanya terdapat pada akar
    2. Jaringan epidermis, karena jaringan epidermis merupakan jarigan terluar yang melindungi tubuh serta yang akan merasakan panas dari gelas tersebut
    3. Misalnya pada tunas tunas pohon yang baru tumbuh, mekipun tak mempunyai batang, tumbuhan tersebut masih dapat berdiri tegak karena dilapisi oleh empulur yg mengeraskan batangnya, kemudian seiring dengan meningkatnya diameter batang, funsi empulur tak lagi dipakai karena sudah tergantikan oleh kambium
    4. a) Eksplan
    Bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanamanm seperti oucuk muda, batang muda, daun muda. atau embrio. Faktor yang penting adalah genotipe, unur eksplan, letak, dan jenis kelaminnya.
    b) Lingkungan tumbuh
    Meliputi temperatur, insentitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur
    c) Media tumbuh
    Pada dasarnya media tumbuh tersebut harus berisi unsur hara makro, mikro, dan gula sebagai sumber karbon. Selain itu juga harus dilengkapi vitamin, mineral, dan zat pengatur tumbuh

  20. chrisdiana margitalia says:

    CHRISDIANA MARGITALIA (XI IPA 4 / 15)

    1. a. Jaringan epidermis: dapat kita amati pada daun, karena adanya stomata atau trikoma yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    1b. Pada jaringan parenkim: dapat kita lihat pada daun, yaitu pada palisade atau tempat fotosintesis berlangsung
    1c. Pada jaringan pengangkut: dapat kita lihat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dari akar menuju daun dan hasil fotosintesis dari daun yng diedarkan kesemua bagian tumbuhan.
    1d. Pada jaringan endodermis: dapat kita lihat dengan mengamati pada akar. Karena, jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping

    2. Jaringan syaraf.
    Jaringan ini memiliki sel saraf yang berfungsi merespon perubahan lingkungan (iritabilitas), membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas), dan bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar

    3. Karena empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda dan empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan. Empulur yang berupa jaringan lunak, maka lama kelamaan akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras. Jadi sebenarnya empulur tidak menghilang, tetapi jaringan parenkimi ni menjadi jaringan sklerenkim yang sudah tidak aktif membelah.

    4.
    1) Pembuatan media : komposisi media, media yang digunakan, merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai. Selain itu media juga harus disterilkan
    2) Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan (biasanya tunas)
    3) Sterilisasi : segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
    4) Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    5) Pengakaran : fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    6) Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup

  21. RENITA KHULFIANA says:

    1. Jaringan epidermis : kita dapat mengamati jaringan epidermis pada batang tumbuhan. Jaringan epidermis adalah jaringan yang letaknya paling luar.
    Jaringan parenkim : dapat kita temukan di daun. yaitu pd palisade yang kaya akan ruang sebagai tempat fotosintesis berlangsung.
    jaringan pengangkut : kita dapat mengamatinya pada batang tumbuhan. pada batang terdapat xylem yg berfungsi mengangkut air dan mineral, dan floem yang mengangkut hasil fotosintesis
    jaringan endodermis : kita dapat mengamatinya pada akar. karena jaringan ini untuk pertumbuhan sekunder membentuk akar manjalar ke samping.
    2. Jaringan dermis pada kulit. karena jaringan ini mempunyai serabut saraf dan berfungsi sebagai organ penerima rangsangan. oleh karena itu kita dapat merasakan rangsangan panas dr kulit apabila menyentuh benda panas.
    3. Empulur hanya ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif biasanya terletak di bagian terluar yang aktif membelah. karena empulur terus tumbuh dan berkembang, maka jaringan baru yg tumbuh lama-kelamaan menjadi jaringan tua dan mengeras. hal ini juga menjadikan diameter tumbuhan bertambah besar. sebenarnya empulur tidak hilang, namun jaringan parenkim yang mengeras tadi berubah menjadi jaringan sklerenki
    4. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
    1) Pembuatan media : Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
    2) Inisiasi : Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
    3) Sterilisasi : Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
    4) Multiplikasi : Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
    5) Pengakaran : Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
    6) Aklimatisasi : Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

  22. Sinta Ananda Putri says:

    1. Akar , karena jaringan yang menyusun akar teridiri dari jaringan epidermis, korteks, jaringan endodermis, jaringan perikambium, jaringan angkut yang terdiri dari xylem dan floem, kambium dan empelurm .
    2. jaringan syaraf, yang berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsang kepada sistem syaraf pusat.
    3. Karena empulur hanya ditemukan pada tumbuhan yang masih muda
    Seiring bertambah dewasanya jaringan. Empulur yang berupa jaringan lunak, maka lama kelamaan akan menjadi jaringan dewasa yang mengeras dan seolah olah menghilang .
    4. Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus. Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

  23. Nama: Firli Lissajidin
    no absen: 19 XI IPA 4
    1.organ tumbuhan tersebut adalah batang karena pada batang memiliki Struktur terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.
    2. Jaringan Saraf karena Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
    Terdapat 3 macam sel saraf
    1. Sel Saraf Sensorik
    Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
    2. Sel Saraf Motorik
    Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
    3. Sel Saraf Penghubung
    Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
    Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
    Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf. sehingga bila memegang gelas berisi air panas akan terasa.
    3. empulur dapat ditemui pada tumbuhan muda karena termasuk perikambium yang aktif membelah, dan dengan bertambahnya pertumbuhan batang akan mengakibatkan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan membesarnya batang sehingga empulur termodifikasi.
    4. dicontohkan pada kultur jaringan untuk anggrek: tekniknya sbb:
    * Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.
    * Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan
    * Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine)
    * Kloning, dengan tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.
    * Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi
    * Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ atau dalam kaca kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek.

  24. khusnul mar'atus s. says:

    khusnul mar’atus sholikhah XI IPA 4/25
    1.organnya adalah akar karena akar tersusun dari bermacam-macam jaringan yaitu:
    a.jaringan epidermis yaitu jaringan yang terletak paling luar dan berfungsi sebagai pelindung
    b.jaringan parenkim yaitu jaringan yang berupa korteks dan berfungsi sebagai penyokong
    c.jaringan endodermis yaitu jaringan yang berfungsi sebagai sekat antara korteks dan silinder pusat
    d.jaringan pengangkut yaitu terdiri atas xylem (berfungsi mengangkut air dari akar ke daun) dan floem (mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan)
    2.jaringan tersebut merupakan jaringan sara karena jaringan saraf memiliki fungsi:
    a.alat komunikasi penghubung dengan lingkungan di luar tubuh manusia
    b.pengatur dan pengendali fungsi kerja alat tuuh
    c.pusat kesadaran
    d.Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    3.karena empulur merupakam jaringan kayu yang paling muda. terletak di bagian dalam batang. empulur yang awalnya di tengah akan terus bergeser ke pinggir jadi kaau tumbuhan sudah tua empulur menghilang dan menjadi kulit luar batang.
    4.Teknik sambung mikro (mikrografting) in
    vitro adalah teknik penyambungan potongan
    batang atas pada batang bawah dalam kultur
    jaringan. Pada tanaman kina teknik sambung
    mikro in vitro belum pernah dilakukan. Tujuan
    penelitian ini adalah menetapkan tipe sambung
    mikro, medium terbaik untuk planlet hasil
    sambung mikro, dan perbanyakan tanaman
    kina dengan sambung mikro. Pelaksanaan
    percobaan meliputi (i) optimasi tipe sambung,
    (ii) optimasi medium, dan (iii) aklimatisasi
    planlet hasil sambung mikro. Bahan tanaman
    yang digunakan sebagai batang atas adalah
    planlet Cinchona ledgeriana klon QRC, sedang
    sebagai batang bawah digunakan planlet
    C. succirubra, berumur empat bulan

  25. eka lolita says:

    1. batang karena mempunyai jaringan epidermis.parenkim,pengangkut,dan endo
    2.jaringan saraf fugsi: merespon perubahan lingkungan, membawa impuls saraf ke otak,bereaksi aktif terhadap rangsang yg berupa gerakan
    3.empulur bisa ditemui pada tumbuhan muda.dia menghilang karena apabila diameter bertambah akan semakin kepinggir dan hilang.
    4.kultur in vitro (dalam kaca) karena jar.tersebut dibiakkan didalam botol kultur medium dgn kondisi tertentu, teknik ini menumbuhkan jar, dan sel tertanam
    nama: eka lolita (17)

  26. azella afza marenda anastasia fasabreta says:

    Azella Afza Marenda Anastasia Fasabreta (XI IPA 4/13)

    1. organ yang diamati adalah akar. karena pada akar terdapat jaringan epidermis, jaringan perenkim yang terdapat pada korteks, jaringan pengangkut yang terdapat pada stele, dan jarngan endodermis. walaupun organ akar dan batang memiliki jaringan yang hampir sama namun pada batang tidak memiliki jaringan endodermis.
    dengan demikian organ yang diamati adalah akar.

    2. jaringan yang dimaksud adalah jaringan saraf. saraf yang terdapat pada jari-jari tangan mengirim rangsang ke tulang belakang manusia sehingga seseorang itu dengan refleks segera melepaskan tangannya dari gelas tersebut.
    fungsi dari saraf adalah:
    a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
    c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

    3. karena empulur termasuk jaringan lunak sehingga hanya ditemukan pada tumbuhan muda, Empulur pada batang berkayu merupakan pusat dari batang.dengan bertambahnya diameter batang menunjukkan batang tersebut semakin tua.jaringan yang awalnya lunak akan enjadi keras.namun disana masih dapat kita lihat sisa-sisa empulur yang disebut dengan jari-jari empulur.

    4. kultur jaringan memanfaatkan teknik in vitro yaitu perkembangbiakan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan ini memanfaatkan sifat totipotensi dari tumbuhan yang di kultur.

  27. 1. batang karena Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.
    2. jaringan saraf karena Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
    Terdapat 3 macam sel saraf
    1. Sel Saraf Sensorik
    Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
    2. Sel Saraf Motorik
    Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
    3. Sel Saraf Penghubung
    Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
    Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
    Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
    3,. karena empulur adalh jaringan perikambium yg aktif membelah dan seiring dengan pertumbuhannya ia akan berkembang dengan pertumbuhan sekunder yg mengakibatkan batng menjadi lebar dan ia akan termodifikasi menjadi kulit pohon
    4.dicontohkan kultur jaringan pada anggrek teknik kultur jaringannya:
    * Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus.
    * Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan
    * Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat (cholchicine)
    * Kloning, dengan tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini.
    * Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi
    * Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ atau dalam kaca kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis yang sangat penting dalam proses pemuliaan anggrek.

  28. Anggun N. (XI IPA 4/09) says:

    Anggun N. (XI IPA 4/09)

    1. Organ yang diamati adalah akar. Karena pada akar terdapat jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan endodermis. Jaringan endodermis hanya ditemukan pada akar. Pada jaringan endodermis terdapat dinding sel yang mengalami penebalan gabus (yang dinamakan pita kaspari). Fungsi jaringan epidermis (jaringan paling luar sebagai pelindung bagian dalam akar), jaringan parenkim (penyusun sebagian besar jaringan pada akar), jaringan pengangkut (menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun) dan jaringan endodermis (sebagai lapisan sel korteks uang paling dalam).

    2. Jaringan saraf. Fungsi jaringan saraf merespon perubahan lingkungan (iritabilitas), menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusatf, mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

    3. Empulur hanya akan ditemukan pada tumbuhan muda karena empulur tersusun dari jaringan parenkim yang aktif membelah yang terdapat di antara berkas vaskuler pada daerah stele, sedangkan tumbuhan dewasa berupa jaringan sklerenkim.
    Seiring bertambah dewasanya jaringan empulur yang berupa jaringan lunak agak kering, kadang-kadang berongga kecil-kecil akan aktif membelah dan pada perkembangan akhir, akan menjadi jaringan yang mengandung pati (seperti pada rumbia atau pohon sagu), atau ruang kosong (seperti pada rumput atau bambu).

    4. Salah satu teknik kultur jaringan yaitu teknik kultur In Vitro. Teknik kultur in vitro adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali. Teknik kultur In Vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.

  29. Arum Widi P says:

    Arum Widi Palupi (10)

    1. Organnya yaitu akar. Di akar terdapat jaringan epidermis (jaringan paling luar sebagai pelindung akar yaitu trikomata/rambut-rambut). Jar. Parenkim juga ada, berfungsi sebagai penyusun akar. Jaringan pengangkut di akar juga ada, yaitu xylem (berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun). Jaringan endodermis terdapat pada akar dan merupakan batas terdalam lapisan korteks.

    2. Jaringan ini yaitu jaringan saraf. Fungsi jaringan ini, yaitu ;
    a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
    c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

    3. Karena empulur merupakan jaringan termuda kayu, letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan. Empulur yang awalnya di tengah akan terus bergeser ke pinggir (mengikuti pertumbuhan pohon), jadi kalau tumbuhan sudah tua empulur menghilang dan akan menjadi kulit luar batang.

    4. salah satunya yaitu teknik in vitro.
    Dikatakan in vitro yang berarti jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.

  30. rovita dewanti XI-IPA 4 (35) says:

    1. yang diamati adalah organ akar. Karena, terdpat endodermis, sedangkan batang tidak punya endodermis
    2. Jaringan saraf, fungsinya untuk menghantarkan rngsangan dari panca indra ke saraf pusat
    3. karena empulur adalah jaringan yang aktif membelah dan ikut menyebarkan sari makanan, karena tumbuhan muda jaringan pengangkutnya masih blum smpurna dan maksimal
    4. teknik kultur jaringan
    1) Pembuatan media
    2) Inisiasi
    3) Sterilisasi
    4) Multiplikasi
    5) Pengakaran
    6) Aklimatisasi

  31. Malinda I says:

    Malinda Indriani (26)

    1. Organnya yaitu akar. Di akar terdapat jaringan epidermis (jaringan paling luar sebagai pelindung akar yaitu trikomata/rambut-rambut). Jar. Parenkim juga ada, berfungsi sebagai penyusun akar. Jaringan pengangkut di akar juga ada, yaitu xylem (berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun). Jaringan endodermis terdapat pada akar dan merupakan batas terdalam lapisan korteks.

    2. Jaringan ini yaitu jaringan saraf. Fungsi jaringan ini, yaitu ;
    a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
    c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

    3. Karena empulur merupakan jaringan termuda kayu, letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan. Empulur yang awalnya di tengah akan terus bergeser ke pinggir (mengikuti pertumbuhan pohon), jadi kalau tumbuhan sudah tua empulur menghilang dan akan menjadi kulit luar batang.

    4. salah satunya yaitu teknik in vitro yang berarti jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.

  32. Bayu Andika 14 says:

    1. a. Jaringan epidermis: dapat kita amati pada daun, karena adanya stomata atau trikoma yang merupakan jaringan epidermis yang letaknya pada permukaan daun.
    b. Jaringan parenkim: dapat kita lihat pada daun, yaitu pada palisade atau tempat fotosintesis berlangsung
    c. Jaringan pengangkut: dapat kita lihat pada akar dan daun, karena terdapat xylem dan floem sebagai pengangkut air dan hasil fotosintesis
    d. Jaringan endodermis: dapat kita lihat dengan mengamati pada akar. Karena, jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sekunder dan membentuk akar ke samping

    2. Jaringan saraf, fungsinya :
    a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
    b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).

    3. Empulur termasuk jaringan parenkim. Dan selnya masih aktif membelah. Saat dewasa sel – seal parenkim mengalami diferensiasi dan menjadi skelerenkim yang bersifat keras dan sudah tidak aktif membelah. Sebenarnya empulur tadi tidak hilang. Hanya mengeras.

    4. Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.

  33. nian zihrul hidayat says:

    1.a jaringan epidermis : terletak paling luar terdapat di akar
    1.b Jaringan Parenkim : jaringan dasar yang kaya akan ruang antar sel (ex: palisade,spons)
    1.c Jaringan pengankut:
    a. Floem: tersusun oleh parenkim, serabut, bulu tapis sel pengiring
    b. Xylem : tersusun oleh parenkim, serabut trakeid, dan unsur pembuluh
    1.d Jaringan Endodermis : terdapat pada akar dan merupakan batas terdalam lapisan korteks.

    2. Jaringan syaraf : karena Jaringan ini punya sel saraf berfungsi
    : merespon perubahan lingkungan (iritabilitas),
    : membawa impuls-impuls saras (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas),
    : dan bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar
    selain itu ketika kita menyentuh benda, sel saraf di kulit kita yang pertama kali merespon sentuhan ini

    3. hal ini disebabkan empulur merupakan jaringan termuda kayu, letaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan. Pada dasarnya empulur ini dalam perkembanganya mengalami pembelahan sel yang terus menerus. Dan seiring perkembangan empulur akan mengeras. Jadi empulur tidak hilang .

    4. 1) Pembuatan media : komposisi media, media yang digunakan, hal ini adalah faktor penentu dalam kultur jaringan, jadi harus sesuai.
    Selain itu media juga harus disterilkan
    2) Inisiasi : pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan pada umumnya adalah tunas
    3) Sterilisasi : kegiatan dalam kultur jaringan yang dilakukan di tempat yang steril,
    4) Multiplikasi : kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
    Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan
    5) Pengakaran : fase-fasa dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur
    6) Aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup

  34. Agung Pratama says:

    Agung Pratama

    1. Organ yang diamati adalah daun. Karena organ daun tersebut memiliki jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan endodermis.

    2. Jaringan saraf , karena mempunyai fungsi dapat mnerima dan memindahkan rangsang dari satu bagian tubuh k bagian lain (peka trhadap rangsang)

    3. Empulur termasuk jaringan parenkim. Dan selnya masih aktif membelah. Saat dewasa sel – seal parenkim mengalami diferensiasi dan menjadi skelerenkim yang bersifat keras dan sudah tidak aktif membelah. Sebenarnya empulur tadi tidak hilang. Hanya mengeras.

    4. Tahapan yang dilakukan teknik kultur jaringan :
    1) Pembuatan media
    2) Inisiasi
    3) Sterilisasi
    4) Multiplikasi
    5) Pengakaran
    6) Aklimatisasi
    1. Pembuatan media
    merupakan faktor awal dan penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang harus digunakan tergantung pada jenis tanaman yang akan diperbanyak. Biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Hormon yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya.
    2. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari tanaman yang akan dikultur.
    Bagian yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
    3. Sterilisasi :
    Segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
    4. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
    5. Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
    6. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

Leave a reply to eka lolita Cancel reply