Mendengar kedua judul diatas, saya maupun rekan-rekan sebagai representasi pemuda akan mengerutkan dahi untuk selanjutnya mengatakan “memangnya ndak sama ya”. Jawabannya “ya ndak sama to”. Keduanya memiliki zaman yang berbeda, Kisah epik Ramayana dan mahabarata memiliki durasi yang berbeda dilihat dari segi relativitas waktu.

Kesimpulan yang didapatkan sebagai analis yunior adalah kisah Ramayana dan Mahabarata memiliki rentang waktu satu generasi. Indikator apa yang digunakan sebagai alat ukur? adalah perpindahan “penitisan” bathara wisnu dari Rama kepada Kresna.  Di kebudayaan jawa di ketahui bahwa setelah meninggalnya rama maka Bathara wisnu “reinkarnasi” dalam tubuh kresna.

Siapa sich Rama? Rama adalah pemanah ulung dan pada akhirnya menjadi raja Ayodja/Poncowati. Kisah Ramayana ini dimulai dari dibuang dan diasingkan Rama dan adiknya Lasmana dihutan Dandoko, selama 15 tahun. Masih bingung juga?? Rama………………itu lho yang istrinya namae dewi sinta. Pasti kenal kan? Dewi sinta akhirnya di culik Rahwana. Tapi tenang saja kisahnya berakhir happy ending kok, cos Rama dengan bantuan pasukan kera yang di komandani oleh Anoman berhasil mengalahkan Rahwana.

Trus kalo kresna siapa? Hmm…ni tokoh favorite saya. Pernah melihat film kartun “little kresna” di TXX? (dua kata disensor agar tidak terkesan promosi), di tayangan tersebut little kresna digambarkan sebagai sosok seorang anak yang memiliki sense of wisdom and truth, setia kawan, energik dan low profile. Tepat! begitulah karakter kresna sang titisan bathara wisnu. Kresna pada era kekiniaan mungkin keilmuannya melebihi Albert Einstein dengan E=MC2 nya. Hwe…he

Nah, kembali ke pokok bahasan diatas, bahwa perbedaan waktu kedua cerita legendaris tersebut adalah satu generasi dan berkesinambungan. Jadi nggak bersamaan lho cerita ini, kalo jaman sekarang cerita seperti ini akan kita jumpai pada sinetron tersanjung yang kemudian berlanjut pada kisah cintra fitri yang tak kunjung habis, analogi ini memang kurang tepat sich. Tapi lumayanlah untuk menggambarkan perbedaan waktu antara dua legenda dengan segudang nilai-nilai filosofis dan nilai-nilai kemanusiaan yang patut kita adopsi.

About JavAurora

JavAurora is a blog that I created, Ericka Darmawan. I work as a lecturer at Tidar University, a State University in the City of Magelang. I completed my doctorate (Dr.) at State University of Malang (Universitas Negeri Malang/UM) in the field of Biology education. My research revolves around developing learning models, Ecological education, and Disaster Mitigation learning. Should you want to know further information on my academic works, please visit https://scholar.google.co.id/citations?user=Yk53JMsAAAAJ&hl=en&authuser=1

6 responses »

  1. aprilisa says:

    wauw…sampean jg pemerhati kisah2 epik gni ya?tertarik sm sejarah juga?mantap mas…lanjutkan!

  2. IqbalAli says:

    oalah tak kiro podo ae alias sami mawon

    little krisna apanya little ipin n upin?

  3. ida 3 pheena says:

    cerita yang bagus dan penuh pesan moral good good ………

  4. Waty Syakirah says:

    waaah… bru tau trnyata Ramayana dluan baru krisna. nyeritainya jga bikin ktawa yg baca.

Leave a comment